Sabtu, 13 Februari 2016

Mengeluh? Jangan Lagi!





“JANGAN MENGELUH! Jalani, nikmati, syukuri. Secapek-capeknya kita belajar, lebih capek dan lelah orang tua kita mencari uang.”

Kata-kata tersebut terpampang jelas di dinding kamarku, karena aku takut saat aku mulai lelah dan tanpa sadar aku akan mengeluh, mengeluh, dan mengeluh.
"Ah capek, banyak tugas kuliah! Belum pakaian kotor udah menggunung lagi, gimana nih?! "
Baiklah, memang belajar tidak semudah yang dibayangkan-aku pun merasakannya. Seringkali saat kita sedang belajar rasa kantuk pun akan menjelma menjadi penari balet yang menari dengan indah, lincah, dan lihainya di kelopak mata, ya memang begitu kenyataannya. Apalagi jika malam harinya hanya tidur 2-3 jam saja sebab telah begadang untuk mengerjakan tugas kuliah yang melimpah ruah (tugasnya mesti tulis tangan), pasti berat. Bagi mahasiswa yang juga aktif berorganisasi, tentu perjuangannya harus dua kali lipat lebih besar. Terkadang, dalam perkuliahan sering rasa kantuk itu pun membuat tidak fokus dan ujung-ujungnya materi kuliah “masuk telinga kanan, dan mantul lagi”.

Lalu jika kita mengeluh hanya karena aktivitas belajar, bagaimana dengan orang tua kita yang setiap detiknya menaruh harap pada kita? Bagaimana dengan mereka yang setiap harinya banting tulang hanya untuk menyekolahkan kita, berusaha memberikan kehidupan yang layak untuk kita, berusaha memberikan kita makanan yang sehat, pakaian yang bagus, tempat tinggal yang nyaman, dan masih banyak lagi (pikirkan saja). Apakah sudah sebanding? (Jawab saja sendiri).

Seorang yang bijak berkata:

“Seandainya mengeluh dan menyalahkan orang lain itu dibayar, akan banyak orang menjadi kaya tanpa bekerja”
Benar, terlalu banyak orang yang selalu mengeluh. Padahal jika mereka tahu setiap pekerjaan yang kita lakukan karena Allah, maka pahala akan kita dapatkan pula. Betapa ruginya bila kita mengeluh bukan? Yang lebih parahnya lagi adalah mengeluh itu energi negatif yang dapat menular. Loh mengapa begitu? Ya memang, apabila kita mengeluh maka orang-orang di sekitar kita pun akan jadi gampang mengeluh, demikian pula sebaliknya, bila orang-orang di sekitar kita banyak yang suka mengeluh, maka lama-kelamaan kita pun bakal ikut-ikutan gampang mengeluh. Jadi jangan pernah mengeluh dan hindarilah orang yang suka mengeluh ya, hehe...

Sebelum mengeluh tentang tugas kuliah, tentang ini itu, tentang kehidupan yang menyibukkan, tentang “kewajiban yang lebih besar dari waktu yang tersedia”, Ayo lihat sekeliling kita, berapa banyak orang yang kesulitan keuangan sehingga tidak bisa sekolah? Sedangkan kita bisa sekolah dan kuliah untuk menuntut ilmu-niat awalnya begitu, tapi banyak yang lupa. Berapa banyak orang yang kekurangan makanan? Berapa banyak orang yang tidak punya tempat tinggal? Berapa banyak orang yang hidup sebatang kara? Bahkan ada orang yang tidak memiliki bagian tubuh tertentu, namun mereka selalu bersyukur, mereka bahkan lebih hebat dan bersemangat menjalani kehidupannya. Lalu kita? Seberapa seringkah kita bersyukur? Sesering kita asyik dengan gadget yang canggih? Cobalah sesekali saat kamu berjalan dimanapun, perhatikan sekeliling, ini sangat penting. Kita dapat belajar banyak dari lingkungan, pikirkan sehingga kita tidak gampang mengeluh!

Dan ingatlah “Setiap orang punya masalah dan jadikanlah masalah yang kita hadapi sebagai latihan yang akan membawa kita lebih dekat dengan Sang Pencipta”.
Saat rencana yang telah kita susun dengan rapi, saat kita sudah bertempur habis-habisan, namun kita tidak mendapatkannya, kendala-kendala pun acap kali membuat frustasi, masalah yang kian datang berganti, itu semua sudah menjadi ketetapan Allah, dan kehidupan yang menyibukkan ini adalah ujian dari-Nya.

“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (Q.S Al-Baqarah: 286).

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu merasa bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman” (Q.S Al-Imran: 139)

Nah, sudah jelas bukan? Kita tidak boleh lagi mengeluh. Karena mengeluh sama saja halnya dengan bersikap lemah dan itu dilarang!
Sungguh kita adalah orang yang beruntung, perbanyak bersyukur, sempatkan melihat orang yang kurang beruntung dari kita, tak ada ruginya. Malahan, akan membuat kita menyadari bahwa betapa banyak nikmat Allah yang kita sia-siakan, betapa banyak waktu yang kita buang, betapa banyak kesempatan yang kita lewatkan, hanya karena mengeluh.
Saya pun setiap harinya terus belajar dan membiasakan diri untuk tidak mudah mengeluh. Yuk mari sama-sama membaikkan diri, membuang sifat-sifat yang merugikan diri sendiri.

Wasalam,
Padang, 13 Februari 2016


Hutdia Putri Murni

4 komentar:

Uni Nadia mengatakan...

Keren! Kaan, tulisan uput punya versi sendiri..... Lembut, lincah membahana!

Hutdia Putri Murni mengatakan...

Masih lembut dan lincahan Nanad mah kalo masalah nulis, uput belum ada apa-apanya, hehe

Unknown mengatakan...

Inspirasi .

Hutdia Putri Murni mengatakan...

Terimakasih sudah berkunjung ^^