“JANGAN MENGELUH! Jalani,
nikmati, syukuri. Secapek-capeknya kita belajar, lebih capek dan lelah orang
tua kita mencari uang.”
Kata-kata tersebut terpampang
jelas di dinding kamarku, karena aku takut saat aku mulai lelah dan tanpa sadar
aku akan mengeluh, mengeluh, dan mengeluh.
"Ah capek, banyak tugas kuliah! Belum pakaian kotor udah menggunung lagi, gimana nih?! "
Baiklah, memang belajar tidak
semudah yang dibayangkan-aku
pun merasakannya. Seringkali saat kita sedang belajar rasa kantuk pun akan
menjelma menjadi penari balet yang menari dengan indah, lincah, dan lihainya di
kelopak mata, ya memang begitu kenyataannya. Apalagi jika malam harinya hanya
tidur 2-3 jam saja sebab telah begadang untuk mengerjakan tugas kuliah yang
melimpah ruah (tugasnya mesti tulis tangan), pasti berat. Bagi mahasiswa yang
juga aktif berorganisasi, tentu perjuangannya harus dua kali lipat lebih besar.
Terkadang, dalam perkuliahan sering rasa kantuk itu pun membuat tidak fokus dan
ujung-ujungnya materi kuliah “masuk telinga kanan, dan mantul lagi”.
Lalu jika kita mengeluh hanya
karena aktivitas belajar, bagaimana dengan orang tua kita yang setiap detiknya
menaruh harap pada kita? Bagaimana dengan mereka yang setiap harinya banting
tulang hanya untuk menyekolahkan kita, berusaha memberikan kehidupan yang layak
untuk kita, berusaha memberikan kita makanan yang sehat, pakaian yang bagus,
tempat tinggal yang nyaman, dan masih banyak lagi (pikirkan saja). Apakah sudah
sebanding? (Jawab saja sendiri).
Seorang yang bijak berkata:
“Seandainya mengeluh dan menyalahkan orang lain itu dibayar, akan banyak orang menjadi kaya tanpa bekerja”
Benar, terlalu banyak orang yang
selalu mengeluh. Padahal jika mereka tahu setiap pekerjaan yang kita lakukan
karena Allah, maka pahala akan kita dapatkan pula. Betapa ruginya bila kita
mengeluh bukan? Yang lebih parahnya lagi adalah mengeluh itu energi negatif
yang dapat menular. Loh mengapa begitu? Ya memang, apabila kita mengeluh maka
orang-orang di sekitar kita pun akan jadi gampang mengeluh, demikian pula
sebaliknya, bila orang-orang di sekitar kita banyak yang suka mengeluh, maka
lama-kelamaan kita pun bakal ikut-ikutan gampang mengeluh. Jadi jangan pernah
mengeluh dan hindarilah orang yang suka mengeluh ya, hehe...
Sebelum mengeluh tentang tugas
kuliah, tentang ini itu, tentang kehidupan yang menyibukkan, tentang “kewajiban
yang lebih besar dari waktu yang tersedia”, Ayo lihat sekeliling kita, berapa
banyak orang yang kesulitan keuangan sehingga tidak bisa sekolah? Sedangkan
kita bisa sekolah dan kuliah untuk menuntut ilmu-niat
awalnya begitu, tapi banyak yang lupa. Berapa banyak orang yang kekurangan
makanan? Berapa banyak orang yang tidak punya tempat tinggal? Berapa banyak
orang yang hidup sebatang kara? Bahkan ada orang yang tidak memiliki bagian
tubuh tertentu, namun mereka selalu bersyukur, mereka bahkan lebih hebat dan
bersemangat menjalani kehidupannya. Lalu kita? Seberapa seringkah kita
bersyukur? Sesering kita asyik dengan gadget yang canggih? Cobalah sesekali
saat kamu berjalan dimanapun, perhatikan sekeliling, ini sangat penting. Kita
dapat belajar banyak dari lingkungan, pikirkan sehingga kita tidak gampang
mengeluh!
Dan ingatlah “Setiap orang punya masalah dan jadikanlah masalah yang kita hadapi sebagai latihan yang akan membawa kita lebih dekat dengan Sang Pencipta”.
Saat rencana yang telah kita
susun dengan rapi, saat kita sudah bertempur habis-habisan, namun kita tidak
mendapatkannya, kendala-kendala pun acap kali membuat frustasi, masalah yang
kian datang berganti, itu semua sudah menjadi ketetapan Allah, dan kehidupan
yang menyibukkan ini adalah ujian dari-Nya.
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (Q.S Al-Baqarah: 286).
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu merasa bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman” (Q.S Al-Imran: 139)Nah, sudah jelas bukan? Kita tidak boleh lagi mengeluh. Karena mengeluh sama saja halnya dengan bersikap lemah dan itu dilarang!
Sungguh kita adalah orang yang beruntung, perbanyak bersyukur, sempatkan melihat orang yang kurang beruntung dari kita, tak ada ruginya. Malahan, akan membuat kita menyadari bahwa betapa banyak nikmat Allah yang kita sia-siakan, betapa banyak waktu yang kita buang, betapa banyak kesempatan yang kita lewatkan, hanya karena mengeluh.
Saya pun setiap harinya terus belajar dan membiasakan diri untuk tidak mudah mengeluh. Yuk mari sama-sama membaikkan diri, membuang sifat-sifat yang merugikan diri sendiri.
Wasalam,
Padang, 13 Februari 2016
Hutdia Putri Murni