Umumnya konstanta
laju meningkatnya temperatur, dan harganya kira-kira dua kali untuk tiap
kenaikan 100 oC. Hubungan kuantitatif pertama antara k dan temperatur adalah karena persamaan
Arrhenius.
Dimana A adalah faktor pra-eksponensial atau faktor frekuensi,
Ea adalah energi pengaktivasi, yakni molekul-molekul harus mempunyai energi
sebanyak ini sebelum membentuk produk. Persamaan di atas mensyaratkan bahwa
satuan Ea harus merupakan (energi) (mol-1). Arti fisik dari mol-1
adalah hanya merupakan batasan konsentrasi yang digunakan dalam kinetika kimia
dinyatakan sebagai mol dm-3 atau mol m-3. Kedua faktor A
dan Ea dikenal sebagai parameter Arrhenius. Plot dari k terhadap T-1 adalah linear untuk sejumlah besar reaksi
dan pada temperatur sedang. Hubungan antar konstanta laju pada dua temperatur
adalah:
Plot E (energi)
terhadap perkembangan dari (koordinat reaksi) diperlihatkan dalam gambar 1. Lengkungan
dalam kurva tersebut memberikan energi aktivasi. Perbedaan antara energi
reaktan dan produk dikenal sebagai panas reaksi. Jadi energi aktivasi untuk
reaksi sebaliknya akan menjadi
Gambar 1. Plot E terhadap koordinat reaksi
Hubungan antara waktu
paruh (t1/2) dan temperatur
Hubungan (6) menunjukkan bahwa kenaikan temperatur mengurangi
waktu paruh, sebgaimana diharapkan. Plot selanjutnya dari ln t1/2
terhadap 1/T menunjukkan garis lurus, dan kemiringan memberikan harga Ea.
Energi pengaktivasi Ea’
adalah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar